Rabu, 18 Juni 2014

TUGAS KE 3. ( RIYA HANDAYANI NPM : 16211290 KELAS 3EA12)



TUGAS
Nama : Riya Handayani
Kelas : 3ea12
Npm : 16211290
 Transjakarta atau umum disebut sebagai Busway adalah sebuah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Sistem ini didesain berdasarkan sistem TransMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibukota yang sangat padat. Transjakarta merupakan sistem BRT dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (208 km), serta memiliki 228 halte yang tersebar dalam 12 koridor (jalur), yang beroperasi dari 05.00 - 22.00 WIB.
Transjakarta dioperasikan oleh Unit Pengelola Transjakarta Busway (UPTB) dibawah Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, yang bertanggungjawab penuh kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam operasional Transjakarta (Pramudi, Onboard/petugas bus, Barrier/petugas halte, dan petugas kebersihan) sekitar 6.000 orang.[1] Jumlah rata-rata harian pengguna Transjakarta diprediksikan sekitar 350.000 orang. Sedangkan pada tahun 2012, Jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609 orang.
Transjakarta sudah berumur 10 tahun sejak diluncurkan pada 2004 silam pada masa Sutiyoso menjadi Gubernur DKI. Sejak busway diluncurkan, kepemimpinan di Pemprov DKI Jakarta juga telah berganti tiga kali yang diawali dari Sutiyoso, Fauzi Bowo, hingga kini Joko Widodo alias Jokowi. Namun, hingga kini tujuan awal busway sebagai angkutan massal pemecah masalah kemacetan di Ibu Kota, belum tercapai.
 pengelolaan Transjakarta sampai saat ini masih berada di bawah Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dalam hal ini Badan Layanan Umum (BLU). Hal tersebut membuat kesulitan manajemen busway mengembangkan diri menjadi perusahaan yang profesional. Sebab mereka masih dibatasi peraturan yang serba mengikat, dan belum bisa mencari pendanaan sendiri karena masih mengandalkan subsidi APBD. "Akibatnya pelayanan busway sulit ditingkatkan menjadi pelayanan prima sesuai harapan masyarakat.
konsep awal busway adalah dikelola secara otonomi. "Misalnya busway bisa mencari keuntungan lewat penyewaan reklame, dan lain-lain," tuturnya.
rencana Pemprov DKI yang ingin terus menambah koridor busway tanpa membenahi yang sudah ada saat ini justru akan menambah masalah baru. Ia menyarankan pemprov membereskan yang ada ada dulu.
"Busway ini dibangun pada 2004 dengan tujuan bisa terintegrated dengan angkutan umum lain yang beroperasi di pemukiman warga. Jadi saran saya wujudkan itu dulu, baru selanjutnya melangkah ke program yang lainnya. Sementara itu, sejumlah pihak mengaku siap membantu Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota. Salah satunya dari PT Jasa Marga, yang siap berkoordinasi dengan Pemprov DKI. "Jasa Marga siap untuk koordinasi dengan DKI terkait kemacetan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar