Rabu, 18 Juni 2014

kisah yang terbagi

Ini adalah kisah cintaku. Tentang dua nama yang menghasilkan sebuah cerita. Tentang dua insan yang akhirnya memutuskan berpisah karena orang ketiga yang tidak mengenal siapa allah .

Alhamdulillah, aku dipertemukan oleh Allah dengan seorang pria yang ku fikir dia teramat sangat baik. Parasnya, sifat, dan sikapnya sungguh menarik. Tapi dari kesemua itu, yang paling ku senangi darinya adalah ibadahnya.

Tapi. Aku merasa seperti makhluk yang sangat rugi. Dikala aku menghimpun pahala, aku sendiri jugalah yang menghapusnya. Dikala hati mulai bersih, aku sendiri jugalah yang memperkeruhnya. Itu semua karena ikatan ku dengannya yang belum halal. Aku seperti wanita yang tak tahu diri. Aku mengajarkannya tentang apa itu hukum allah, tapi aku pulalah yang menghapus pahalanya. Aku ajarkan tentang tahajud, tapi aku pula lah yang menyesatkannya
.
Pikiran itu semakin hari semakin menerjang keras. Jiwaku berontak tak terhingga. Diwaktu cinta sedang membumbung tinggi, apa iya aku harus pergi.

Kuambil langkah pertama itu dengan doa. Aku ingat betul dikala itu aku berdoa: Tuhan, sungguh yang punya hati ini adalah dirimu. Tolong Ya Rabb, Sungguh Engkaulah yang mahir membuat strategi kehidupan ini.

Tibalah hari itu disaat aku menelefon dgn 1 nomer tapi dia tlp hanya menunggu dan menunggu, sebelumnya ada 1 masalah yg ku bisa baca dari jejaringan sosial , wanita itu .. tapi dia tidak tau hidup,y dan dirinya syp.. tapi kejadian itu berlangsung cepat cowok ku tertarik sambil memaki ku hingga ku tersudut menahan sakit, menahan perih sambil ku ucap ' ALLAH'ALLAH'ALLAH" Engkau sgla nya engkau mengetahuinya kuat kan aku. astagfirllah.. ".
Terdiam. Ya dikala itu aku hanya terdiam. Mulutku seolah sulit tuk digerakkan, air mata mengalir di pipi Sungguh tak pernah menyangka bahwa dia tak berfikir atas apa yg dlu dia katakan..

Dikala ku sholat, air mata turun deras membasahi pelipisku. Entahlah… Seperti ada yang keluar dari kepala hingga ujung kakiku. Mungkin itu energi negatif atau mungkin juga keburukan yang berontak lalu pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar