Selasa, 05 Mei 2015

Tugas capter 8 kelompok 9 ( manajemen strategik )



Tugas
Capter 8
kelompok 9
Nama :
- Riya Handayani ( 16211290 )
- Mega Hariani
- Neneng Hasanah
- Finnasari (12211877)

Strategi Korporasi
1. Strategi Korporasi
1.1 pengembangan Dan Pertumbuhan Korporasi
pada dasarnya suatu korporasi adalah organisasi perusahaan yang telah berdiri dan beroperasi menjalankan aktivitas kepengusahaan nya dalam satu atau beberapa bidang bisnis.
Dengan situasi bisnis yang terus berkembang , maka korporasi menetapkan rumusan secara jelas akan inisiatif untuk memuaskan kebutuhan pelanggan , karyawan , pemasok, pemasok dan penyaluran atau pendistribusian. Terdapat beberapa prinsip dasar dalam menjalankan kegiatan suatu korporasi, yaitu :
·         kualitas : membangun keuntungan dalam kualitas yang baik
·         pelanggan : mencapai tingkat teratas dari kepuasan pelanggan
·         produk baru : menyampaikan atau menyerahkan produk baru tepat waktu
·         pemasok : membangun hubungan jangka panjang dengan pasokan yang terjamin baik dalam jumlah
·         produksi : penggunaan teknologi maju yang mutakhir
·         teknik engineering : menggunakan rancangan atas desain yang mudah di kerjakan ke dalam produk dan fasilitas
1.2 Penetapan Strategi Korporasi
                                    Suatu korporasi atau perusahaan menetapkan suatu strategi sebagai dasar pembentukan suatu rencan induk yang lengkap untuk menggambarkan arah bagaimana suatu koperasi akan dapat mencapai misi dan tujuannya.
Keputusan yang di ambil perusahaan pada tingkat korporasi lebih cenderung berorientasi pada nilai atau value yang lebih konseptual dan kurang konkret. Keputusan pada tingkat fungsional mengimplementasikan seluruh strategi yang telah di rumuskan pada tingkat fungsional dan mengimplementasikan seluruh strategi yang telah di rumuskan pada tingkat korporasi dan bisnis .
Strategi yang ditetapkan pada dasarnya adalah dalam rangka untuk memaksimalkan keunggulan bersaing dan meminimalkan kerugian atau resiko bersaing dalam rangka itu, di butuhkan pengindentifikasian aktivitas yang penting bagi pencapai tujuan dari strategi yang di pilih dan menghubungkan strategi yang di jalankan dan kinerja perusahaan.
                        Strategi korporasi berkaitan dengan perumusan dan pengaturan batas – batas organisasi. Oleh karna itu , strategi korporasi menentukan industri , di mana perusahaan akan beoperasi dan aktivitas apa yang akan di jalankan oleh perusahaan dalam koporasi.
                        Secara khusus , strategi korporasi berupaya menyesuaikan tiga katagori utama, yaitu stabilisasi , pertumbuhan dan penyehatan. Jadi dasarnya strategi korporasi berupaya agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya serta dapat berhasil mencapai misi dan tujuan perusahaan.
Dari uraian di atas , dapatlah di utarakan bahwa strategi korporasi menekankan pada 3 permasalahan utama yang di hadapi setiap perusahaan umumnya . yaitu :
1                    Strategi pengarahan yang menekankan pada arah orientasi perusahaan pada pertumbuhan atau stabilitas ataupun penyehatan
2                    Analisis portofolio , yang menekankan pada kajian stratejik pada industri atau pasar yang tepat , di mana perusahaan bersaing melalui lin produk dan unit bisnisnya.
3                    Strategi parenting yang menekankan pada cara bagaimana manajemen strategik mengkoordinasikan aktivitas perusahaan.
1.     Starategi Pertumbuahan
                        Perusahaan yang menjalankan bisnis dalam suatu industri yang berkembang haruslah dapat menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya. Pertumbuhan yang berkelanjutan akan dapat berdampak pada peningkatan penjualan perusahaan dan sekaligus berkesempatan untuk mendapatkan keunggulan yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran, sehingga dapat menurunkan biaya perunit dari produk yang di jual.

1.1 strategi konsentrasi integrasi vertikal
Strategi ini merupakan strategi korporasi dalam mengarahkan pertumbuhan perusahaan untuk meningkatkan kedudukan stratejik pada posisi yang telah di harapkan dapat meningkatkan atau mengembangkan value perusahaan. Keputusan untuk mengambil tindakan aksi ini adalah dalam upaya untuk melanjutkan pertumbuhan, yang tidaklah terbebas dari risiko yang akan di hadapi perusahaan.




1.2 strategi integrasi vertikal ke belakang

                        Strategi intergrasi vertikal ke belakang atau backward integration merupakan keputusan melakukan integrasi atas pemasok sumber – sumber daya , atau bahan baku dan kompenen manufaktur atau industri yang di gunakan dalam pengelolahan.

1.3 strategi integrasi vertikal ke depan
                                    Dengan strategi ini, perusahaan mengambil alih fungsi yang dilakukan oleh penyalur atau distibutor , yang terlihat dari suatu trantai nilai industri. Strategi integrasi ke depan merupakan upaya untuk mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan pengadilan atas peran para distributor atau pengecer.
1.4 Strategi pertumbuhan diversifikasi
                        Strategisifikasi merupakan strategi pertumbuhan, dimana perusahaan atau koporasi berada dalam kondisi yang stabil, tetapi mempunyai peluang untuk tumbuh , hanya saja bila di dalam bidang bisnis semula talah habis terpenuhi pertumbuhan ini sering terjadi, bila industri yang di geluti berada dalam konsolidasi dengan tahap telah matang atau mature, sehingga perusahaan korporasi harus dapat menjaga kelangsungan hidup usahanya, yaitu dengan memilih strategi diversifikasi atau pertumbuhan integrasi horiategi zontal.
                        Strategi diversifikasi konsentrasi merupakan strategi pertumbuhan ke dalam industri yang berhubungan atau terkait, sedangkan strategi diversifikasi konglomerasi merupakan strategi pertumbuhan diversifikasi ke dalam industri yang tidak berhubungan atau tidak terkait dengan industri semula.
                                    Strategi pertumbuhan diversifikasi pada situasi sekarang ini merupakan tantangan yang harus di hadapi oleh para eksekutif atau para manajer stratejik korporasi.
                                    Pada dasarnya , strategi diverifikasi merumuskan pemikiran logis tentang upaya pertumbuhan eksternal dan pengelokasian sumber – sumber daya tingkat koporasi pada lintas beberapa unit bisnis.

1.5 strategi Diversifikasi terkait
                                    Strategi ini merupakan strategi pertumbuhan konsentrasi dari perusahaan
korporasi di dalam industri yang telah berhungan , dengan kedudukan bersaing yang kuat , tetapi daya tarik industri yang rendah.
                        Peusahaan korporasi yang menggunakan strategi diverifikasi terkait , berupaya untuk mengembangkan dan mengekploitasi cakupan ekonomis atau economies of scope di antara bisnis – bisnisnya. Hal ini dimungkinkan karena tersedianya kesempatan bagi perusahaan untuk menjalankan beberapa produk pasar atau industri, sehingga cukupan ekonomis yang di peroleh adalah penghematan biaya.
                                    Perusahaan korporasi dapat menciptakan keterkaitan operasional dengan sharing aktivitas utama atau aktivitas pendukung .
                        Bisnis di kaitkan terkait , bila rantai nilainya memiliki lintas bisnis yang mempunyai strategic fits bernilai dan bersaing. Sebagi contoh adalah berkaitan bisnis telekomunikasi dengan bisnis java video internet dan televisi.
1.6 Strategi Diverifikasi Tidak Terkait
Bisnis yang tidak terkait merupakan bisnis-bisnis yang kegiatannya dalam rantai nilai yang tidak sama dan tidak mempunyai nilai bersaing dalam lintas bisnis yang sekarang. Diverifikasi tidak terkait adalah strategi kapitalisasi dalam portofolio bisnis yang mampu memberikan kinerja keuangan yang baik dalam masig – masing industrinya.
                        Perusahaan yang mejalankan strategi diverifikasi tidak terkait, menggambarkan bahwa terdapat keinginan untuk mendiverifikasi bisnisnya ke dalam suatu industri , di mana manajer senior melihat peluang untuk merealisasikan hasil keuangan yang baik.
                        Bahan modal yang di butuhkan uuntuk menjalankan bisnis yang di pilih . sehingga dasar pemikiran dari pemilihan strategi ini adalah perusahaan atau bisnisnya mempunyai keadaan yang baik, dan pertumbuhan yang baik , dan pertumbuhannya baik , serta pemikiran hasil keuntungan earning potensial besar.

2.     Bentuk – Bentuk Strategi Diversifikasi
2.1 Strategi Perusahaan Induk Atau Corporate Parenting

Dengan strategi ini perusahaan korporasi dapat memanfaatkan sumber – sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan untuk digunakan bagi pengembangan unit – unit biasanya, seperti halnya untuk menghasilkan sinergi lintas unit bisnis . perusahaan multibisnis dapat menciptakan value dengan pengaruh perusahaan induk atau parenting bisnis – bisnis yang di miliki. Pada dasarnya perusahaan induk atau parent yang terbaik adalah bila dapat menghasilkan value yang lebih besar dari para rival – nya dalam bidang bisnis yang sama.
            Perusahaan induk dapat menghasilkan strategi koporasi , dengan memfokuskan pada kompetensi ini atau core competencies yang miliki oleh perusahaan korporasi dan juga fokus pada value yang diciptakan dari hubungan antara perusahaan induk dengan unit – unit bisnisnya.
            Dalam pengembangan organisasi perusahaan korporasi, tentunya perusahaan besar harus dapat memfasilitasi serta men-transfer aset, knowledge dan jas melalui perusahaan koperasi itu, dengan demikian perusahaan induk menjadi pasar keunggulan dengan menekankan pada kapabilitas organisasi untuk menjadi pusat keunggulan , dengan menekankan pada probalitas organisasi untuk menjadi pusat penciptaan value , terutama bagi unit – unit bisnis sebagai perusahaan anak. Perusahaan induk hendaknya mempunyai keahlian kelas dunia , khususnya di dalam bidang yang dapat meningkatkan performansi unit-unit bisnisnya.

2.2  Strategi Portofolio Bisnis
Salah satu strategi korporasi yang di kembangkan dalam suatu perusahaan multibisnis adalah strategi portofolio bisnis. Dalam strategis portofolio bisnis pimpinan puncak perusahaan memandang lini – lini produk dan unit – unit produk dan unit – unit bisnis sebagai suatu rangkaian investasi dari portofolio investasi yang dapat di harapkan memberikan hasil yang menguntungkan atau profitable return. Link produk dan unit – unit bisnis yang di jalankan sebagai suatu portofolio investasi dengan pertimbangan yang cermat oleh pimpinan puncak perusahaan , akan dapat menjamin hasil keuntungan yang besar dari investasi perusahaan.
            Di dalam menjalan strategi portofolio bisnis , yang perlu di perhatikan oleh suatu perusahaan adalah terdapatnya kemungkinan terjadinya penurunan value. Karena adanya perbedaan budaya atau culture dan lini produk. Oleh karena itu , perlu adanya upaya untuk mempertajam portofolio bisnis yang di jalankan oleh suatu perusahaan koporasi.
            Pengembangan strategi korporasi dalam suatu perusahaan multibisnis di lakukan dengan teknik analisis portofolio. Teknik analisis portofolio bisnis dapat di lakukan dengan pendekatan baston consulting groups (BCG) untuk manajemen portofolio dan general electric (GE) business screen. Pendekatan BCG untuk analisis portofolio didasarkan pada perusahaan multidivisi , multiproduk yang mempunyai suatu keunggulan yang berbeda, yang melebihi perusahaan yang tidak melakukan diveririfikasi yaitu kemampuan untuk mendapatkan saluran sumber – sumber daya bagi unit – unit yang sangat produktif.
Pendekatan analisis portofolio BCG di mulai dengan membangun suatu growth/share matrix untuk perusahaan korporasi dan para pesaing – pesaingnya dengan grafik dua dimensi, yaitu relatif share pasar dan tingkat pertumbuhan pasar .

3       Cara Mencapai strategi pertumbuhan
3.1  merger dan akuisisi
perusahaan – perusahaan korporasi sering menggunakan strategi merger dan akuisisi untuk meningkatkan kemampuan dalam upaya menciptakan nilai yang lebih untuk seluruh stakholders, termasuk pemegang saham. Penggunaan strategi merger dan akuisisi ini pada dasarnya mempunyai tantangan untuk harus menciptakan value secara kosisten.
Merger dimaksudkan sebagai strategi pengintergrasian kegiatan pengoperasian dua perusahaan atas dasar nilai yang sama secara relatif. Alasan utama dari merger adalah upaya satu partai bertransaksi, biasanya dengan pertimbangan bahwa akan mempunyai dominasi dalam beberapa hal untuk berbagai kondisi , seperti share pasar , besarnya pasar atau nilai aset. Dengan demikian strategi merger yang di lakukan adalah untuk konsolidasi atau kombinasi dari suatu perusahaan dengan perusahaan lain. 
            Pelakasana akuisisi merupakan strategi , dengan nama suatu perusahaan membeli perusahaan lain untuk mendapatkan pengendalian atau keseluruhan pengendalian atas kepentingan perusahaan lain tersebut.
            Setelah selesainya transaksi dari akuisisi , manajemen perusahaan yang diakuisisi melapor kepada manajemen perusahaan yang mengakuisi. Alasan dari dilakukan nya pengakuisisian adalah untuk peningkatkan penguasaan pasar dan peningkatkan penghambatan masuk pasar atau market entry.

3.2  Joint venture
Dalam mamasuki bisnis baru , suatu perusahaan korporasi dapat melakukan strategi ventura bersama joint venture. Dengan strategi ini di lakukan pembentukan suatu entitas perusahaan baru , yang di miliki oleh dua atau lebih perusahaan . adapun maksud dari bentunya joint venture adalah untuk mengejar atau memanfaatkan peluang yang manarik secara bersama – sama.
Strategi joint venture akan dapat berguna dan berhasil, bila dilaksanakan dalam keadaan yang tepat . pertama , joint venture di gunakan sebagai peralatan yang baik untuk mengejar peluang yang rumit, tidak ekonomis atau beresiko bila dijalankan sendiri oleh hanya satu perusahaan.
Bentuk joint venture mempunyai banyak kelemahan antara lain adalah kemungkinan akan dapat terjadinya konflik atas tujuan atau harapan yang akan di capai , terdapatnya ketidaksetujuaan tentang cara bagaimana pengeoperasian ventura yang baik, dan kemungkinan terjadinya perselisihan budaya.
3.3  Aliansi Strategi
Aliansi strategi sering di gunakan oleh beberapa perusahaan untuk beraliansi guna berbagai investasi dan mendapatkan hasil keuntungan , serta dapat mengurangi resiko dan ketidakpastian keberhasilan , bila di bandingkan jika masing – masing perusahaan melakukan dan menghadapinya sendiri – sendiri.
4       Strategi Stabilisasi Dan Penciutan
4.1. Strategi stabilisasi
            Suatu perusahaan atau koperasi dapat memilih untuk menjalankan strategi stabilisasi di bandingkan dengan strategi pertumbuhan , agar dapat menjaga melanjutkan kegiatan usaha . pada dasarnya strategi stabilisasi merupakan suatu strategi yang di ambil untuk di jalankan koporasi , agar dapat membuat keputusan untuk tidak melakukan perubahan atas kegiatan perusahaan korporasi yang telah di lakukan selama ini.
            Strategi stabilisasi sangat kelompok strategi korporasi yang berusaha untuk mengupayakan keberhasilan penyelenggaan perusahaan korporasi dalam lingkungan yang dapat di prediksi dan masuk akal.
            Umumnya strategi stabilisasi sangan populer bagi kepemilikan bisnis atau perusahaan kecil dan menengah yang mempunyai pasar ceruk atau niche.
            Dalam menjaga ketenangan , strategi stabilisasi sangat di minati tanpa perlu melakukan perubahan , dengan menekan strategi laba yang stabil.
4.2 Strategi Penciutan Atau Retrenchment
            Strategi penciutan merupakan strategi korporasi untuk mengurangi tingkat kegiatan perusahaan agar dapat di upayakan berubah kekeadaan profitabilitas.
            Dalam kondisi perusahaan yang menghadapi situasi yang kurang baik , maka perusahaan terpaksa menjalankan strategi penciutan atau retrenchment pada satu atau beberapa lini bisnisnya,
Umumnya strategi penciutan atau retrenchment di pilih untuk dijalankan bila perusahaan mempunyai posisi atau kedudukan bersaing yang lemah untuk seluruh atau beberapa lini produknya , sehingga hal ini mengakibatkan hasil kinerja perusahaan yang tidak baik atau buruk. Strategi penciutan ini dimaksudkan untuk memberikan beban kewajiban dengan sejumlah tekanan bagi upaya memperbaiki kinerja perusahaan. Dengan demikian hal ini di lakukan adalah untuk mencoba menghilangkan kelemahan yang dapat menddorong menurunnya kinerja perusahaan.
Dari uraian di atas dapatlah di nyatakan bahwa cakupan strategi yang dapat di ambil dari strategi – strategi penciutan adalah :
1.      Strategi putar haluan atau turn around . strategi ini menekankan perlu adanya perbaikan efisiensi perusahaan dan hal ini di berlakukan bagi penanganan masalah – masalah yang dapat merambat ke bisnis-bisnis lain dalam perusahaan .
2.      Strategi divestasi yaitu strategi menjual atau sell-out strategy yang di lakukan bila perusahaan mempunyai kedudukan bersaing yang sangat lemah , sehingga menajemen perusahaan memutuskan untuk menjual unit bisnis tersebut dengan harga yang baik bagi pemegang saham.
3.      Strategi likuidasi atau bankruptcy strategy , yang di putuskan bila perusahaan menghadapi keadaan di mana kedudukan bersaing dalam industri sangat lemah dan tidak mempunyai kemungkinan untuk dibenahi lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar