Tugas
Capter 8
kelompok 9
Nama :
Capter 8
kelompok 9
Nama :
- Riya Handayani ( 16211290 )
- Mega Hariani
- Neneng Hasanah
- Finnasari (12211877)
Strategi Korporasi
1.
Strategi Korporasi
1.1
pengembangan Dan Pertumbuhan Korporasi
pada
dasarnya suatu korporasi adalah organisasi perusahaan yang telah berdiri dan
beroperasi menjalankan aktivitas kepengusahaan nya dalam satu atau beberapa
bidang bisnis.
Dengan
situasi bisnis yang terus berkembang , maka korporasi menetapkan rumusan secara
jelas akan inisiatif untuk memuaskan kebutuhan pelanggan , karyawan , pemasok,
pemasok dan penyaluran atau pendistribusian. Terdapat beberapa prinsip dasar
dalam menjalankan kegiatan suatu korporasi, yaitu :
·
kualitas : membangun keuntungan dalam
kualitas yang baik
·
pelanggan : mencapai tingkat teratas
dari kepuasan pelanggan
·
produk baru : menyampaikan atau
menyerahkan produk baru tepat waktu
·
pemasok : membangun hubungan jangka
panjang dengan pasokan yang terjamin baik dalam jumlah
·
produksi : penggunaan teknologi maju
yang mutakhir
·
teknik engineering : menggunakan
rancangan atas desain yang mudah di kerjakan ke dalam produk dan fasilitas
1.2
Penetapan Strategi Korporasi
Suatu
korporasi atau perusahaan menetapkan suatu strategi sebagai dasar pembentukan
suatu rencan induk yang lengkap untuk menggambarkan arah bagaimana suatu
koperasi akan dapat mencapai misi dan tujuannya.
Keputusan yang di ambil perusahaan pada tingkat
korporasi lebih cenderung berorientasi pada nilai atau value yang lebih
konseptual dan kurang konkret. Keputusan pada tingkat fungsional
mengimplementasikan seluruh strategi yang telah di rumuskan pada tingkat
fungsional dan mengimplementasikan seluruh strategi yang telah di rumuskan pada
tingkat korporasi dan bisnis .
Strategi yang ditetapkan pada dasarnya adalah dalam
rangka untuk memaksimalkan keunggulan bersaing dan meminimalkan kerugian atau
resiko bersaing dalam rangka itu, di butuhkan pengindentifikasian aktivitas
yang penting bagi pencapai tujuan dari strategi yang di pilih dan menghubungkan
strategi yang di jalankan dan kinerja perusahaan.
Strategi
korporasi berkaitan dengan perumusan dan pengaturan batas – batas organisasi.
Oleh karna itu , strategi korporasi menentukan industri , di mana perusahaan
akan beoperasi dan aktivitas apa yang akan di jalankan oleh perusahaan dalam
koporasi.
Secara
khusus , strategi korporasi berupaya menyesuaikan tiga katagori utama, yaitu
stabilisasi , pertumbuhan dan penyehatan. Jadi dasarnya strategi korporasi
berupaya agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya serta dapat
berhasil mencapai misi dan tujuan perusahaan.
Dari
uraian di atas , dapatlah di utarakan bahwa strategi korporasi menekankan pada
3 permasalahan utama yang di hadapi setiap perusahaan umumnya . yaitu :
1
Strategi pengarahan yang menekankan pada
arah orientasi perusahaan pada pertumbuhan atau stabilitas ataupun penyehatan
2
Analisis portofolio , yang menekankan
pada kajian stratejik pada industri atau pasar yang tepat , di mana perusahaan
bersaing melalui lin produk dan unit bisnisnya.
3
Strategi parenting yang menekankan pada
cara bagaimana manajemen strategik mengkoordinasikan aktivitas perusahaan.
1. Starategi Pertumbuahan
Perusahaan
yang menjalankan bisnis dalam suatu industri yang berkembang haruslah dapat
menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya. Pertumbuhan yang berkelanjutan akan
dapat berdampak pada peningkatan penjualan perusahaan dan sekaligus
berkesempatan untuk mendapatkan keunggulan yang diperoleh dari pengalaman
pembelajaran, sehingga dapat menurunkan biaya perunit dari produk yang di jual.
1.1
strategi konsentrasi integrasi vertikal
Strategi ini merupakan strategi korporasi dalam
mengarahkan pertumbuhan perusahaan untuk meningkatkan kedudukan stratejik pada
posisi yang telah di harapkan dapat meningkatkan atau mengembangkan value
perusahaan. Keputusan untuk mengambil tindakan aksi ini adalah dalam upaya
untuk melanjutkan pertumbuhan, yang tidaklah terbebas dari risiko yang akan di
hadapi perusahaan.
1.2
strategi integrasi vertikal ke belakang
Strategi
intergrasi vertikal ke belakang atau backward integration merupakan keputusan
melakukan integrasi atas pemasok sumber – sumber daya , atau bahan baku dan
kompenen manufaktur atau industri yang di gunakan dalam pengelolahan.
1.3
strategi integrasi vertikal ke depan
Dengan
strategi ini, perusahaan mengambil alih fungsi yang dilakukan oleh penyalur
atau distibutor , yang terlihat dari suatu trantai nilai industri. Strategi
integrasi ke depan merupakan upaya untuk mendapatkan kepemilikan atau
meningkatkan pengadilan atas peran para distributor atau pengecer.
1.4
Strategi pertumbuhan diversifikasi
Strategisifikasi
merupakan strategi pertumbuhan, dimana perusahaan atau koporasi berada dalam
kondisi yang stabil, tetapi mempunyai peluang untuk tumbuh , hanya saja bila di
dalam bidang bisnis semula talah habis terpenuhi pertumbuhan ini sering
terjadi, bila industri yang di geluti berada dalam konsolidasi dengan tahap
telah matang atau mature, sehingga perusahaan korporasi harus dapat menjaga
kelangsungan hidup usahanya, yaitu dengan memilih strategi diversifikasi atau
pertumbuhan integrasi horiategi zontal.
Strategi
diversifikasi konsentrasi merupakan strategi pertumbuhan ke dalam industri yang
berhubungan atau terkait, sedangkan strategi diversifikasi konglomerasi
merupakan strategi pertumbuhan diversifikasi ke dalam industri yang tidak
berhubungan atau tidak terkait dengan industri semula.
Strategi
pertumbuhan diversifikasi pada situasi sekarang ini merupakan tantangan yang
harus di hadapi oleh para eksekutif atau para manajer stratejik korporasi.
Pada
dasarnya , strategi diverifikasi merumuskan pemikiran logis tentang upaya
pertumbuhan eksternal dan pengelokasian sumber – sumber daya tingkat koporasi
pada lintas beberapa unit bisnis.
1.5
strategi Diversifikasi terkait
Strategi ini merupakan strategi
pertumbuhan konsentrasi dari perusahaan
korporasi di dalam industri yang telah berhungan ,
dengan kedudukan bersaing yang kuat , tetapi daya tarik industri yang rendah.
Peusahaan
korporasi yang menggunakan strategi diverifikasi terkait , berupaya untuk
mengembangkan dan mengekploitasi cakupan ekonomis atau economies of scope di
antara bisnis – bisnisnya. Hal ini dimungkinkan karena tersedianya kesempatan
bagi perusahaan untuk menjalankan beberapa produk pasar atau industri, sehingga
cukupan ekonomis yang di peroleh adalah penghematan biaya.
Perusahaan
korporasi dapat menciptakan keterkaitan operasional dengan sharing aktivitas
utama atau aktivitas pendukung .
Bisnis di kaitkan terkait , bila
rantai nilainya memiliki lintas bisnis yang mempunyai strategic fits bernilai
dan bersaing. Sebagi contoh adalah berkaitan bisnis telekomunikasi dengan
bisnis java video internet dan televisi.
1.6
Strategi Diverifikasi Tidak Terkait
Bisnis yang tidak terkait merupakan bisnis-bisnis
yang kegiatannya dalam rantai nilai yang tidak sama dan tidak mempunyai nilai
bersaing dalam lintas bisnis yang sekarang. Diverifikasi tidak terkait adalah
strategi kapitalisasi dalam portofolio bisnis yang mampu memberikan kinerja
keuangan yang baik dalam masig – masing industrinya.
Perusahaan
yang mejalankan strategi diverifikasi tidak terkait, menggambarkan bahwa
terdapat keinginan untuk mendiverifikasi bisnisnya ke dalam suatu industri , di
mana manajer senior melihat peluang untuk merealisasikan hasil keuangan yang
baik.
Bahan
modal yang di butuhkan uuntuk menjalankan bisnis yang di pilih . sehingga dasar
pemikiran dari pemilihan strategi ini adalah perusahaan atau bisnisnya
mempunyai keadaan yang baik, dan pertumbuhan yang baik , dan pertumbuhannya
baik , serta pemikiran hasil keuntungan earning potensial besar.
2. Bentuk – Bentuk Strategi Diversifikasi
2.1
Strategi Perusahaan Induk Atau Corporate Parenting
Dengan
strategi ini perusahaan korporasi dapat memanfaatkan sumber – sumber daya dan
kapabilitas yang dimiliki perusahaan untuk digunakan bagi pengembangan unit –
unit biasanya, seperti halnya untuk menghasilkan sinergi lintas unit bisnis .
perusahaan multibisnis dapat menciptakan value dengan pengaruh perusahaan induk
atau parenting bisnis – bisnis yang di miliki. Pada dasarnya perusahaan induk
atau parent yang terbaik adalah bila dapat menghasilkan value yang lebih besar
dari para rival – nya dalam bidang bisnis yang sama.
Perusahaan induk dapat menghasilkan
strategi koporasi , dengan memfokuskan pada kompetensi ini atau core
competencies yang miliki oleh perusahaan korporasi dan juga fokus pada value
yang diciptakan dari hubungan antara perusahaan induk dengan unit – unit
bisnisnya.
Dalam pengembangan organisasi
perusahaan korporasi, tentunya perusahaan besar harus dapat memfasilitasi serta
men-transfer aset, knowledge dan jas melalui perusahaan koperasi itu, dengan
demikian perusahaan induk menjadi pasar keunggulan dengan menekankan pada
kapabilitas organisasi untuk menjadi pusat keunggulan , dengan menekankan pada
probalitas organisasi untuk menjadi pusat penciptaan value , terutama bagi unit
– unit bisnis sebagai perusahaan anak. Perusahaan induk hendaknya mempunyai
keahlian kelas dunia , khususnya di dalam bidang yang dapat meningkatkan
performansi unit-unit bisnisnya.
2.2 Strategi Portofolio Bisnis
Salah
satu strategi korporasi yang di kembangkan dalam suatu perusahaan multibisnis
adalah strategi portofolio bisnis. Dalam strategis portofolio bisnis pimpinan
puncak perusahaan memandang lini – lini produk dan unit – unit produk dan unit
– unit bisnis sebagai suatu rangkaian investasi dari portofolio investasi yang
dapat di harapkan memberikan hasil yang menguntungkan atau profitable return.
Link produk dan unit – unit bisnis yang di jalankan sebagai suatu portofolio
investasi dengan pertimbangan yang cermat oleh pimpinan puncak perusahaan ,
akan dapat menjamin hasil keuntungan yang besar dari investasi perusahaan.
Di dalam menjalan strategi
portofolio bisnis , yang perlu di perhatikan oleh suatu perusahaan adalah
terdapatnya kemungkinan terjadinya penurunan value. Karena adanya perbedaan
budaya atau culture dan lini produk. Oleh karena itu , perlu adanya upaya untuk
mempertajam portofolio bisnis yang di jalankan oleh suatu perusahaan koporasi.
Pengembangan strategi korporasi
dalam suatu perusahaan multibisnis di lakukan dengan teknik analisis
portofolio. Teknik analisis portofolio bisnis dapat di lakukan dengan
pendekatan baston consulting groups (BCG) untuk manajemen portofolio dan
general electric (GE) business screen. Pendekatan BCG untuk analisis portofolio
didasarkan pada perusahaan multidivisi , multiproduk yang mempunyai suatu
keunggulan yang berbeda, yang melebihi perusahaan yang tidak melakukan
diveririfikasi yaitu kemampuan untuk mendapatkan saluran sumber – sumber daya
bagi unit – unit yang sangat produktif.
Pendekatan analisis portofolio BCG di mulai dengan
membangun suatu growth/share matrix untuk perusahaan korporasi dan para pesaing
– pesaingnya dengan grafik dua dimensi, yaitu relatif share pasar dan tingkat
pertumbuhan pasar .
3
Cara
Mencapai strategi pertumbuhan
3.1 merger dan akuisisi
perusahaan – perusahaan korporasi sering menggunakan
strategi merger dan akuisisi untuk meningkatkan kemampuan dalam upaya
menciptakan nilai yang lebih untuk seluruh stakholders, termasuk pemegang
saham. Penggunaan strategi merger dan akuisisi ini pada dasarnya mempunyai
tantangan untuk harus menciptakan value secara kosisten.
Merger
dimaksudkan sebagai strategi pengintergrasian kegiatan pengoperasian dua
perusahaan atas dasar nilai yang sama secara relatif. Alasan utama dari merger
adalah upaya satu partai bertransaksi, biasanya dengan pertimbangan bahwa akan mempunyai
dominasi dalam beberapa hal untuk berbagai kondisi , seperti share pasar ,
besarnya pasar atau nilai aset. Dengan demikian strategi merger yang di lakukan
adalah untuk konsolidasi atau kombinasi dari suatu perusahaan dengan perusahaan
lain.
Pelakasana akuisisi merupakan
strategi , dengan nama suatu perusahaan membeli perusahaan lain untuk
mendapatkan pengendalian atau keseluruhan pengendalian atas kepentingan
perusahaan lain tersebut.
Setelah selesainya transaksi dari
akuisisi , manajemen perusahaan yang diakuisisi melapor kepada manajemen
perusahaan yang mengakuisi. Alasan dari dilakukan nya pengakuisisian adalah
untuk peningkatkan penguasaan pasar dan peningkatkan penghambatan masuk pasar
atau market entry.
3.2 Joint venture
Dalam
mamasuki bisnis baru , suatu perusahaan korporasi dapat melakukan strategi
ventura bersama joint venture. Dengan strategi ini di lakukan pembentukan suatu
entitas perusahaan baru , yang di miliki oleh dua atau lebih perusahaan .
adapun maksud dari bentunya joint venture adalah untuk mengejar atau
memanfaatkan peluang yang manarik secara bersama – sama.
Strategi
joint venture akan dapat berguna dan berhasil, bila dilaksanakan dalam keadaan
yang tepat . pertama , joint venture di gunakan sebagai peralatan yang baik untuk
mengejar peluang yang rumit, tidak ekonomis atau beresiko bila dijalankan
sendiri oleh hanya satu perusahaan.
Bentuk
joint venture mempunyai banyak kelemahan antara lain adalah kemungkinan akan
dapat terjadinya konflik atas tujuan atau harapan yang akan di capai ,
terdapatnya ketidaksetujuaan tentang cara bagaimana pengeoperasian ventura yang
baik, dan kemungkinan terjadinya perselisihan budaya.
3.3 Aliansi Strategi
Aliansi
strategi sering di gunakan oleh beberapa perusahaan untuk beraliansi guna
berbagai investasi dan mendapatkan hasil keuntungan , serta dapat mengurangi
resiko dan ketidakpastian keberhasilan , bila di bandingkan jika masing –
masing perusahaan melakukan dan menghadapinya sendiri – sendiri.
4
Strategi
Stabilisasi Dan Penciutan
4.1. Strategi stabilisasi
Suatu perusahaan atau koperasi dapat
memilih untuk menjalankan strategi stabilisasi di bandingkan dengan strategi
pertumbuhan , agar dapat menjaga melanjutkan kegiatan usaha . pada dasarnya
strategi stabilisasi merupakan suatu strategi yang di ambil untuk di jalankan
koporasi , agar dapat membuat keputusan untuk tidak melakukan perubahan atas
kegiatan perusahaan korporasi yang telah di lakukan selama ini.
Strategi stabilisasi sangat kelompok
strategi korporasi yang berusaha untuk mengupayakan keberhasilan penyelenggaan
perusahaan korporasi dalam lingkungan yang dapat di prediksi dan masuk akal.
Umumnya strategi stabilisasi sangan
populer bagi kepemilikan bisnis atau perusahaan kecil dan menengah yang
mempunyai pasar ceruk atau niche.
Dalam menjaga ketenangan , strategi
stabilisasi sangat di minati tanpa perlu melakukan perubahan , dengan menekan
strategi laba yang stabil.
4.2 Strategi Penciutan Atau Retrenchment
Strategi penciutan merupakan
strategi korporasi untuk mengurangi tingkat kegiatan perusahaan agar dapat di
upayakan berubah kekeadaan profitabilitas.
Dalam kondisi perusahaan yang
menghadapi situasi yang kurang baik , maka perusahaan terpaksa menjalankan
strategi penciutan atau retrenchment pada satu atau beberapa lini bisnisnya,
Umumnya strategi
penciutan atau retrenchment di pilih untuk dijalankan bila perusahaan mempunyai
posisi atau kedudukan bersaing yang lemah untuk seluruh atau beberapa lini
produknya , sehingga hal ini mengakibatkan hasil kinerja perusahaan yang tidak
baik atau buruk. Strategi penciutan ini dimaksudkan untuk memberikan beban
kewajiban dengan sejumlah tekanan bagi upaya memperbaiki kinerja perusahaan.
Dengan demikian hal ini di lakukan adalah untuk mencoba menghilangkan kelemahan
yang dapat menddorong menurunnya kinerja perusahaan.
Dari uraian di atas dapatlah di
nyatakan bahwa cakupan strategi yang dapat di ambil dari strategi – strategi
penciutan adalah :
1. Strategi
putar haluan atau turn around . strategi ini menekankan perlu adanya perbaikan
efisiensi perusahaan dan hal ini di berlakukan bagi penanganan masalah –
masalah yang dapat merambat ke bisnis-bisnis lain dalam perusahaan .
2. Strategi
divestasi yaitu strategi menjual atau sell-out strategy yang di lakukan bila
perusahaan mempunyai kedudukan bersaing yang sangat lemah , sehingga menajemen
perusahaan memutuskan untuk menjual unit bisnis tersebut dengan harga yang baik
bagi pemegang saham.
3. Strategi
likuidasi atau bankruptcy strategy , yang di putuskan bila perusahaan
menghadapi keadaan di mana kedudukan bersaing dalam industri sangat lemah dan
tidak mempunyai kemungkinan untuk dibenahi lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar